Tentang Rindu


Tentang Rindu

Apa yang bisa disampaikan tentang kata yang penuh dengan rasa ini…..
Tak ada seorangpun yang tidak pernah mengalami yang namanya ‘rindu’….bahkan bayi pun sudah bisa merasakan itu,ktk sering menangis dan susah dibujuk hanya karena sang ibu sedang pergi dan lama pulang. Si bayi akan mendadak diam dan terlihat senang ketika mencium aroma sang ibu. See??itu bisa dikatakan sebuah kerinduan.
Rindu, itu adalah satu bentuk rasa ingin bertemu……mmm atau apa yaa….susah memang kalau harus diterjemahkan dengan kata-kata.
Hmmm…kenapa aku jadi tetiba *halah bahasanyaaa* berbicara soal rasa yang satu ini???entahlah…karena sepertinya,setelah aku teliti hatiku,aku sedang tidak merasakan rindu buat siapapun tuh.Seperti biasa,flat hahahhaha *parah*
Mungkin terpengaruh dengan galauan temen-temen di timeline akun twitterku @jecii  entah sedang apa ya ini..kok banyak yang bilang kangenlah,rindulah,pengen ketemulah atau apalah itu yang berarti : RINDU.
Aku pernah sambil bercanda bilang : rindu itu menyakitkan!!! Semacam konyol memang,tapi memang begitulah yang aku rasakan. Ketika aku mulai dihinggapi perasaan rindu,seperti ada rasa sakit di dadaku,dan aku sangat tidak menyukai rasa itu. Hmmmm bisa jadi,karena rindu itu hanya rasa rindu,tanpa pernah jadi lenyap karena bertemu dengan yang dirindukan. Kondisi ini membuatku tak ingin menikmati perasaan itu,setiap kali aku merasakan rindu terhadap seseorang (entah itu siapa) dengan segera aku membunuhnya,belum sampai rindu itu membesar,baru mulai terasapun sudah tak ada ampun,saat itu juga aku melenyapkannya. Tragis??bisa jadi,tapi setelahnya,aku kembali merasa nyaman menjalani kehidupanku,tak lagi merasa galau hanya karena rindu. Aku lebih suka merindukan seseorang yang sudah nyata akan bertemu. Misalnya,aku merencanakan ke Jakarta,nah saat itulah aku mengumpulkan kerinduanku kepada orang-orang yang akan dan bisa aku temui di Jakarta. Mungkin terbilang hal ini aneh buat sebagian orang,tapi itulah yang selalu terjadi. Prinsipnya adalah : merasakan kerinduan kepada yang jelas bisa ditemui. Aku rasa,itu sangat logis dan realistis.
Bicara soal realistis,aku orang yang sangat realistis,bahkan segala sesuatu yang aku ‘rasakan’ bisa dengan sangat mudah aku olah menjadi sebuah pemikiran yang sangat logis. Contoh sederhana,ketika aku tiba-tiba merasa rindu terhadap seseorang,tapi aku tau seseorang itu tidak tepat aku rindukan,ya segera saja aku mengirim rasa itu ke selaput kelabu (bahasanya Hercule Poirot – tokoh dalam novel Agatha Christie) dan aku mencernanya di otak,aku jadikan sebuah kalimat : emang penting ya aku merindukan dia?apa yang aku dapet dari kerinduan ini?. Kalimat-kalimat penolakan semacam itulah yang perlahan membunuh setiap rasa rindu yang mulai tumbuh.
Bukan berarti aku sudah tidak memiliki perasaan,gila aja….emang aku robot hehehe…..aku hanya memegang prinsip : Bila yang terasa itu menyakitkan,berarti rasa itu tidak perlu ada. Tapi toh aku tetep ya bisa merasakan rindu,bisa merasakan sayang atau apapun itu. Cuma lebih realistis aja sih,sayang ya yang jelas-jelas bisa disayang lah ya. Kalau mau cinta,ya yang pasti-pasti aja bukan cuma sekedar dia layak dicintai,tapi pasti bisa dimiliki. Emang enak mencintai bayangan??hahaha males banget kan?
Bayangin aja deh,kalo cinta itu hanya dimiliki sepihak,cinta ya cinta sendiri,kangen ya dirasakan sendiri,sakit ya dirasakan sendiri juga. Lah kapan berbaginyaaaa????
Aku sering mendapati teman-temanku merindukan dan merasakan cinta yang dalam terhadap seseorang yang jangankan bisa dimiliki,punya rasa yang samapun tidak. Lhah…njuk ngopoooo???? Emang enak,mencintai seseorang yang mencintai orang lain???apa enaknya ketika memikirkan seseorang tapi dia malah memikirkan yang lain??lebih nyakitin lagi ketika merasakan rindu dan rindu itupun tak berbalas,karena yang dirindukan entah merindukan siapa.….haduuuh…..itu kondisi yang sangat menyedihkan.

Pernah ada yang curhat seperti ini :
“Mam,aku kok kangen sama dia ya ” aku katakan,” Dianya,kangen juga ga sama kamu?” dia jawab,”Mmmm ya ga tau juga sih kayaknya enggak”. Dan kujawab dengan singkat,” Kok kamu mau????”. Jleb!!!
Yaa…kok mau diperbudak perasaan sendiri dengan merindukan seseorang yang entah punya perasaan yang sama atau tidak. Buatku,yang dirasakan itu sebuah kekonyolan. Dia memuja perasaan rindunya itu untuk seseorang yang katanya memang layak untuk dia rindukan. Layak sih layak,tapi kalo nyiksa diri ya mending enggak deh.
Hahaha sepertinya saklek dan cadas banget pernyataanku ya…..ya maaf…bukan aku ga menghargai perasaan-perasaan yang mereka punya itu,tapi aku udah kenyaaaaaaaaaaaang!!!! Sumpah!! Aku jadi sekeras batu dan cadas ini karena aku sudah kenyang dengan rasa-rasa terhormat itu,tapi sama sekali ga mendapat pernghargaan dari orang yang aku beri perasaan itu. Aku sudah sampai pada titik dimana aku sudah bisa tegas kepada diriku sendiri : TIDAK MAU LAGI!!!
Oh meeeeen…..itu sakit banget,aku tau betul gimana rasanya,perasaan itu buat kita sangat mahal harganya,tapi tidak sedikitpun punya harga dimatanya. Tapi bukan salah mereka,hanya karena perasaan yang tidak sama membuat itu terjadi. Itu saja. Mau berteriak dan memaki : Haiii….hargai perasaanku dong???tau gak sih aku cinta kamu??tau ga sih aku rindu kamu?? mbok ya kamu juga cinta aku,sekali-sekali kamu rindu aku….!! Kalau itu yang kamu lakukan,segeralah ke dokter dan periksakan dirimu,pasti ada yang ga beres disitu hehehhehe.
Aduuh….kalau yang baca ini aliran ‘perasaan mainstream’ bisa di bantai nih aku hahahha….sangat sangat sidestream soalnya alias GAK UMUM.
Intinya gini deh ya….
Menurutku nih,bila ingin merasakan cinta,rasakanlah cinta itu kepada orang yang pada akhirnya juga mencintaimu,kalo sudah ada sinyal bahwa dia hanya menganggapmu teman,hentikanlah perasaan cinta itu,dan olahlah perasaan itu menjadi rasa sayang sebagai sahabat. Bila itu mampu dilakukan,dunia tetap terasa indah tanpa harus menyisakan rasa luka. Kayaknya gampang ya wedeeeh siapa bilang gampang???sangat tidak mudah ituuuuuuu…..aku lho bertahun-tahun ngalamin….dan itu menyiksa. Bodohnya aku,mau aja terus-terusan diperbudak perasaanku sendiri yang akhirnya menjadi ‘budak’ utk orang yang kuberikan rasa itu. Makanya itu,karena aku sudah melewati itu semua,aku menceritakan disini dan berharap tidak ada yang mengikuti jejak kebodohanku. Pintarlah me-menej perasaanmu,kalo merasa kesulitan,pengalamanku itu lho bisa buat belajar….
Bila merasakan kerinduan,pastikanlah itu akan bersambut,rindukanlah dia yang pasti juga merindukanmu dan juga sama sepertimu yang berharap bisa bertemu. Jangan mau diperbudak perasaanmu sendiri,dengan merindukan seseorang yang entah perasaannya gimana sama kamu. Perasaannya aja ga jelas,gimana dengan bertemu???Eh bisa aja sih ketemu tapii ya ketemu doang,entah dia kangen apa enggak haaaaiiissshhhh makin gelep deh….

Aku pengen menyampaikan kepada teman-temanku yang sampai saat ini masih terbelenggu dengan perasaannya.
Belajarlah lebih realistis,walau pada kenyataanya,urusan hati itu berbanding terbalik dengan logika. Dan yang selalu berlaku adalah hati tidak pernah sinkron dengan logika. Itu memang benar. Tapi kalau pada kenyataannya (juga) hal itu hanya berujung pada rasa luka?untuk apa dipertahankan???
Jangan pertahankan perasaanmu hanya karena menurutmu dia layak mendapatkan rasamu,karena layak saja tidak cukup.

Mari sama-sama belajar menata hati,mengolah hati sebaik-baiknya,hati kita layak untuk bahagia,jangan berikan rasa sakit karena kekerashati-an kita sendiri untuk mempertahankan perasaan yang sia-sia.

Nite…
Syalom 🙂

10 responses to “Tentang Rindu”

  1. kalo saja tulisan ini sudah ada sejak bertahun-tahun lalu, aku akan menyebutnya sebagai JLEBB Moment

    Dan Jlebb Moment ini dipersembahkan oleh Indomie…#Lhoh!?!? (karena kalo pas kangen rasanya pengen makan indomie goreng :))))

    Like

  2. hahaha itu sih kangen makan indomie namanya hahahha…..

    Like

  3. rindu itu konotasinya galau karena ga kesampean.. kalo kesampean rindunya ga galau lagi kan… hahahahahaha

    Liked by 1 person

    1. siapa bilang kalau udah kesampaian rindunya terus gak galau lagi, yang ada tambah galau karena makin kangen hahahahha

      Like

  4. Blaisss Keeeee…siapa yang rindunya belum kesampaian?? hihihhi

    Like

  5. hahahhaha nah makanya,aku ga mau merasakan ‘rindu’ hahahha baru mau merasakan itu kalo ada harapan mau ketemu,jd rindu yang berkualitas,bukan sekedar galau hahahha sapa bilang kalo udah ketemu ga rindu lagi,aku sih kalo rindu ya rindu aja,biar udah ketemu,tetep keep perasaan itu,kan kompliketed rasanya hihihihi

    Like

  6. Ko keren sih mas tulisannya, asik

    Like

    1. mas????
      aku bukan ‘mas’ kaliiii hehehhehe
      Makasih ya udah jalan-jalan ke blogku, aaah isinya cuma ringan-ringan soal keseharian kok. Gak sebagus blog-blog lain yang tulisannya luar biasa hehehhe

      Like

    2. hahaha makasiih…..
      cuma kejadian sehari-hari aja kok itu hehehe

      Like

Leave a comment